Yufrizal, ( Staff Bappeda Solok Selatan )
Siapa
yang tak kenal Pulau Bali, bahkan gaungnya di mancaranegara tidak diragukan
lagi. Bali lebih dikenal dari Indonesia sendiri. Bali merupakan daerah wisata
berkelas Internasional yang merupakan kebanggaan bangsa Indonesia.
Di
Indonesia belahan timur kita kenal pula dengan Wakatobi dengan kekayaan laut
yang memanjakan mata. Seperti yang dikatakan oleh Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu bahwa Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra)
memiliki potensi luar biasa besar dan mampu menjadi destinasi utama karena
menjual Wakatobi sebagai titik selam berkelas dunia. Wakatobi juga merupakan
salah satu dari 16 Kawasan Strategi Nasional Pariwisata unggulan yang
dikembangkan.
Berbagai
manajemen dan kebijakan untuk pengembangan pariwisata dibuat. Ada dengan
promosi yang gencar, dengan menggelar event-event pendukung seperti adanya
lomba sepeda gunung, lomba arung jeram dan termasuk event terbesar di Sumatera
Barat “ Tour De Singkarak” yang sudah mendunia.
Memang
potensi alam Indonesia merupakan rahmat terbesar dari yang maha kuasa, setiap
daerah memiliki potensi dan peluang untuk lebih meningkatkan pariwisata. Baik
pariwisata alam, budaya, maupun wisata kuliner.
Kabupaten
Solok Selatan terletak di selatan propinsi Sumatera Barat. Daerah ini dijajaran
bukit barisan yang diapit oleh Taman Nasional “Kerinci Seblat” merupakan daerah
yang amat kaya dari segi potensi alam, hasil bumi, kekayaan flora dan fauna,
kekayaan dengan budaya. Daerah yang dikenal dengan negeri “Seribu Sungai”,
karena disini terdapat banyak sungai besar berpotensi pula untuk pembangkit
tenaga listrik PLTMH. Memiliki air terjun-air terjun yang sangat indah seperti
air terjun timbulun, malanca, tangsi Ampek dll.
Budaya
di Solok Selatan yang tertata baik, dengan ciri khas budaya Minang Kabau,
dibuktikan dengan semboyan Negeri “Seribu Rumah Gadang” memiliki perkampungan
tradisional yang masih menempati rumah adat. Rumah adat yang cantik bergonjong
merupakan pemandangan yang indah dan penuh makna.
Besar
harapan Solok Selatan mampu sejajar dengan daerah lain dalam pengembangan objek
wisata. Tentu ada keinginan dan semangat wisata Solok Selatan dikenal seperti
danau Toba, Wakatobi dsb. Dan ada mimpi besar menjadikan Solok Selatan sebagai
daerah tujuan ( destinasi ) pariwisata nasional dan internasional tentunya.
Semua
berpulang kepada komitmen pemerintah, masyarakat dan lembaga lain maupun para
investor untuk dapat melihat peluang terbesar dari potensi wisata yang ada. Suatu
waktu mungkin saja wisata Solok Selatan menjadi berkelas dunia seperti Bali,
Wakatobi.
Permasalahan
dalam pengembangan objek wisata sangat
bervariasi antar daerah. Untuk Kabupaten Solok Selatan ada beberapa kendala
yang dihadapi, sehingga perkembangan objek wisata belum maksimal :
1.
Akses jalan utama dalam hal ini jalan propinsi
yang menghubungkan Solok Selatan dengan Kota Padang masih belum maksimal untuk
perjalanan yang menyenangkan.
Jalan propinsi yang menuju Solok Selatan yang
melewati Kabupaten Solok sempit dan
sering terjadi longsor dan banjir.
2. Akses jalan alternatif atau jalan lintas yang
menghubungkan Kabupaten Solok Selatan dengan Kabupaten sekitarnya juga belum
ada, sehingga kita ke Solok Selatan hanya melewati satu jalur jalan. Artinya,
orang mengunjungi Solok Selatan benar-benar merupakan destinasi satu-satunya.
Padahal Solok Selatan berdampingan dengan Dharmasraya dan Pesisir Selatan yang
juga memiliki wisata pantai yang indah, pantai “Carocok”
3. Alam Solok Selatan dengan potensi terbesarnya
berupa pemandangan air terjun, arena arung jeram Sumber Air Panas alami dan
lainnya sebagian besar terletak dikawasan hutan lindung TNKS, diperlukan
birokrasi dan perizinan yang cukup rumit
4.
Ketebatasan investasi pemerintah
Dengan kondisi keuangan daerah sangat terbatas untuk dapat
investasi dan membangun objek wisata karena Pendapatan Asli Daerah yang masih relative
rendah.
Untuk
itu, sangat dibutuhkan keterlibatan para investor dalam mengembangkan objek wisata
dengan pola kemitraan dengan pihak swasta yang dikenal dengan system Public-Private Partnership ( PPP)
berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No.
67 tahun 2005 yang direvisi menjadi Peraturan Presiden No.13 tahun 2010
tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Bidang Penyediaan
Infrastruktur.
Dari
beberapa kendala di atas, ada peluang terbesar kita untuk tetap mengembangkan
objek wisata yang ada. Dengan lebih intensif memperkenalkan wisata Solok
Selatan kepada para calon investor. Perlu lebih intensif menjalin kerja sama
dengan pola Public-Private Partnership (PPP),
melibatkan juga lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat di Perguruan
Tinggi dalam pengembangan wisata yang mungkin
dapat dikembangkan dengan baik.
Dengan
pola ini pemerintah nantinya akan memperoleh Pendapatan Asli Daerah untuk
meningkatkan perekonomian dan pembangunan didaerah, tanpa harus pula investasi
berupa modal bergerak.
Tugas
berat kita adalah, bagaimana mewujudkan kerja sama dengan lembaga swasta. Agar perusahaan
swasta tertarik untuk bekerjasama dalam pengembangan wisata yang ada di Solok
Selatan.
Memperkenalkan
wisata dengan menggelar terlebih dahulu event-event yang berkelas regional atau
internasional. Dengan begitu, dunia swasta akan melirik Solok Selatan dan
menemukan peluang-peluang untuk kerjasama.
Suatu
hal yang tak mustahil nantinya, area penerjunan
“kayak” di Solok Selatan menjadi kalender kelas dunia. Atau bisa saja nantinya
Solok Selatan merupakan destinasi semua paket wisata. Karena kita memiliki
wisata alam yang kaya, wisata budaya, agro wisata, juga memiliki berjenis
kuliner serta tanda mata yang beragam
dan termasuk jalur pendakian gunung Kerinci. Semoga
indah. merupakan kata-kata awal yang bisa menggambatkan keindahan alam di solok selatan.
ReplyDeletebergabunglah bersama kami bagi anda yang ingin melakukan wisata dan tour di solok selatan.
terima kasih
Makasih ....
Delete