Pages

Monday, March 24, 2014

PEMBUNUHAN KARAKTER PADA ANAK



Dalam dunia pendidikan khususnya sekolah tanpa disadari sering sekali terjadi pembunuhan karakter pada anak. Anak sangat dibatasi untuk mengembangkan semua potensi dalam dirinya, sehingga anak yang menjadi korban berulang akan mengalami depresi dan patah semangat.

Padahal pendidikan sesungguhnya disekolah bukanlah berorientasi pada akadenis saja, tetapi lebih dari itu perlunya  pengembangan semua potensi diri anak. Masing- masing anak toh memiliki kepintaran masing-masing dan tidak harus disejajarkan.
Bentuk pembunuhan karakter pada anak yang sering terjadi misalnya dalam mengekang keingin tahuannya terhadap materi ajar, guru sering membatasi pertanyaan – pertanyaan dan mengatakan siswa terlalu cerewet dsb.

Guru masih ada yang membanding - bandingkan prestasi anak, padahal seperti yang diuraikan diatas, anak memiliki kepintaran yang berbeda. Jelas saja anak yang berbakat menari dibandingkan dengan anak pemain bola akan kalah prestasi.

Sisi lain adanyanya pandangan miring terhadap aktifitas dan kemampuan anak diluar konteks akademis disekolah, misalkan si anak adalah seorang yang berprestasi diluar sekolah sebagai Tim Kesenian, Tim Olah Raga yang mengangkat nama baik daerahnya, tetapi masih ada juga guru yang  tidak memberikan apresiasi bahkan memandang itu sesuatu kegiatan yang melanggar dan menggangu aktifitas belajar. 

Masih banyak yang perlu kita benahi dalam pendidikan kita, sudut pandang terbesarnya adalah menganggap siswa sebagai objek dan bahan baku yang harus dijadikan sesuatu oleh guru, sesuatu yang memenuhi standar-standar tertentu, tidak melihat sisi potensi yang mereka miliki  dan kita berpeluang untuk menumbuhkembangkan, bukan mematahkan tunas- tunas itu.

Sekedar curhat

No comments:

Post a Comment