Didepan rumahku yang sempit ada sebatang
pohon mangga yang kutanam pada awal pendirian rumah.. Pohon mangga ini
berdiri dekat pagar rumah, sebagian daunnya melambai keatap rumah, sehingga
sekali waktu perlu dipangkas lagi.
Mangga ini setiap musim berbunga tiba, bunganya
amat banyak dan hampir setiap ranting berbunga. 3 kali musim buah datang mangga
ini ikut pula berbuah. Tapi berbuah pertama kali cuma ada 5 butir buah saja,
aku sangat bangga menatapnya hampir tiap hari mengamatinya hingga sampai suatu
ketika buahnya hilang 1 buah diambil anak-anak. Keempat buah tersebut akhirnya
dapat dinikmati dan ternyata rasanya amat manis dan tak satupun busuk.
Musim buah kedua, mangga ini berbuah 3 butir
saja, dan dapat dipanen 2 buah dan satunya diberikan kepada anak tetangga.
Inilah musim buah ke tiga, buahnya cuma dua saja,
dan berdekatan. Hampir tiap hari juga kuhitung-hitung, dan tetap berjumlah dua
buah.
Aku berharap mangga ini nanti matangnya
benar-benar sempurna, dan terus berharap musim buah besok jumlahnya bertambah,
kuberi pupuk lagi, disirami dan terus diperhatikan. Ternyata sekian hari
berbunga lagi, dan menjadi buah munggil 3 buah lagi. Aku terus bersyukur dan
memperhatikannya dengan kasih sayang. Mangga kembali berbunga lebat.Sekarang aku memiliki 2 mangga yang hampir
matang, 3 butir putik mangga dan bunganya yang lebat.
No comments:
Post a Comment