Sekkab Solsel Sebut Itu Permintaan DPRD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2013 Solok Selatan dibahas di sebuah hotel berbintang di Kota Padang, Kamis (24/10) hingga Minggu (27/10) nanti. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD tidak membahasnya di Solsel, meski telah memiliki gedung DPRD yang refresentatif dan tergolong mewah.
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Solsel Fachril Murad saat dikonfirmasi Padang Ekspres membenarkan APBD-P akan dibahas di sebuah hotel di Padang. Alasannya supaya eksekutif maupun legislatif dapat lebih berkonsentrasi, serta pembahasan diyakini bisa lebih efektif dan efisien. “Nanti kan bisa siang-malam. Lebih cepat kelarnya,” tutur Fachril Murad, Kemarin.
Ketika ditanya atas ide siapa APBD-P itu dibahas di hotel, bukan di gedung DPRD Solsel, mantan Kepala Biro Pemerintahan dan Kependudukan Pemprov Sumbar itu mengungkapkan, itu adalah kemauan DPRD. “Itu maunya DPRD,” kata Fachril Murad yang juga mantan Kepala Biro Humas Pemprov Sumbar.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua DPRD Solsel Edi Susanto menyebutkan, pembahasan APBD-P di Padang merupakan keputusan badan musyawarah (Bamus) DPRD. Alasannya karena waktu sudah mepet. Kalau seandainya dibahas di Padang, maka waktu pembahasan akan lebih efisien. “Misalnya kalau jadwalnya tiga hari, bisa kita kejar sehari. Bisa siang-malam kita membahasnya. Tapi kalau di Solsel, tidak mungkin tidak pulang ke rumah, kalau begitu takutnya nanti tidak terkejar waktunya,” kilahnya.
Setelah dilakukan pembahasan, sidang paripurna pengesahan APBD-P Solsel rencananya juga dihelat di Padang. Selain pertimbangan waktu yang sudah mepet, Edi mengatakan ini untuk memudahkan agar APBD-P yang telah disahkan dapat segera dievaluasi gubernur. Apalagi, dalam APBD-P terdapat Dana Alokasi Khusus (DAK) yang memerlukan dana sharing dengan pemprov. Ini pula yang menjadi alasan pembahasan APBD-P tidak dilaksanakan di Solsel. “Pembahasan APBD-P di Padang itu sudah kesepakatan legislatif dan eksekutif,” katanya.
Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Negeri Padang Eka Vidia Putra menyayangkan perilaku eksekutif dan legislatif Solsel yang membahas APBD-P di hotel dan di Kota Padang pula. Apalagi daerah berstatus tertinggal itu sudah memiliki gedung DPRD yang besar dan megah.
“Buat apa gedung DPRD itu kalau tidak dimanfatkan untuk kegiatan rapat, seperti membahas anggaran ini. Tidak salah jika masyarakat menilai mereka ini hanya ingin menghabiskan anggaran saja. Alasan waktu mepet dan lebih efektif di Padang, saya kira itu hanya akal-akalan saja,” ujar Eka Vidia.
Menurut Eka, legislatif dan eksekutif Solsel mestinya punya sense of crisis dalam mengambil keputusan, dengan mempertimbangkan berapa uang yang akan mereka habiskan untuk perjalanan dinas, bayar tempat rapat, sewa kamar hotel dan bea lainnya. “Jika anggaran sebanyak itu diberikan ke masyarakat atau dimasukkan ke program pembangunan tentu sangat membantu. Untuk itu, seharusnya dewan bersama pemkab membatalkan saja rapat APBD-P di luar Solsel, apalagi di hotel,” katanya. (sih/ek)
No comments:
Post a Comment